Assalamu'alaikum
Alhamdulillah bisa ketemu lagi dalam #30daysblogproject ke 15!
Sebelumnya mau curhat dulu bahwa akhir-akhir ini semangat nulisnya sedang menipis akibat lagi pengen fokus ke yang lain. Gapapa, biasalah dinamika kehidupan :') halah.
SO RYT NOW gue mau cerita tentang kehidupan MABA yang penuh hikmah. mostly, ini cerita gue sih. Jadi ya makhlumin aja.
Waktu-waktu jadi mahasiswa baru adalah saat yang sangaaat strategis untuk memetakan hidup. Dalam artian pada saat itu lo sudah cukup matang untuk berstrategi dan sudah masuk ke dalam jalur yang lebih 'khusus' yaitu jurusan yang lo pilih. DAN kegiatan yang lo ikutin macam pengenalan sistem akademik atau ospek atau orientasi DLL pun kondusif membangun diri lo untuk menjadi lebih baik.
Masuk sebagai mahasiswa baru berarti adalah saat lo disuguhi se-abreg pilihan. Gue inget ketika dulu ada display unit kegiatan mahasiswa tingkat univ.. rasanya pengen nyobain banyak hal. Tapi berakhir dengan cuman beli satu formulir (dan pada akhirnya gak gue isi). Pada saat itu gue berpikir "ah mau coba yang tingkat fakultas dulu aja ah" dan pas di fakultas ternyata pilihan itu tetap banyak. Pilihan itu tidak selamanya hadir dari lembaga atau UKM atau BSO (badan semi otonom). Pilihan itu bisa aja berupa ada kepanitiaan ini kepanitiaan itu, tim ini tim itu, ikut lomba ini itu, nampil disini dan disitu, dan banyak lainnya. Walaupun ternyata excitement "AAH GUE MAU IKUTT INI!" harus direm dulu karena ada serangkaian kegiatan wajib: kegiatan pembinaan.
Mungkin waktu jaman-jaman pembinaan ini, menghitung hari selesainya acara adalah kegiatan yang bikin hepi. Kayak "yes ospek jurusan seminggu lagi selesai" atau "yes kita sebulan lagi udah gak harus pakai slayer kemana-mana gais" dsb. Mungkin saat-saat itu adalah saat di mana lo belom kenal-kenal banget sama temen-temen lo tapi karena sama-sama lelah jadi saling cerita dan menyemangati. Dan se-abreg cerita seru lainnya tentang betapa lugunya jaman ospek, betapa merasa menderitanya masa itu, terus ketawa karena ternyata kedepannya gak kalah berat.
Bagi gue ketika maba, gue senang dengan kegiatan pembinaan. Bahkan gue berpikir bahwa "gue harus ngelakuin yang terbaik nih". Gue tau sih kegiatan ini gak akan berpengaruh ke IPK, tapi gue percaya kegiatan macam ini akan mempengaruhi cara gue menjalani hidup. Mungkin tugas ospek yang berlapis-lapis itu terasa berat dan gak abis-abis, tapi itu kayak ngajarin gue banget bahwa dalam keseharian lo kelak harus ada prioritas, harus ada motivasi yang tinggi, harus ada ritme kerja yang asik, dan sebagainya.
Pun ketika akhirnya di tahun pertama kuliah gue dikasih kesempatan untuk mengenal kegiatan pembinaan lebih jauh, gue ngerasa bersyukur banget pernah ngejalanin masa-masa jadi mahasiswa baru. Karena di masa itu kita sebenernya disuguhin media-media untuk menjadi lebih baik, lewat acara pembinaan, lewat tugas, lewat evaluasi, dan sebagainya. Kita tinggal ikutin aja semuanya, tinggal kerjain aja apa yang harus dikerjain, tinggal lakuin yang bisa kita lakuin, dan voila hasilnya pun untuk kita sendiri :)
Masa-masa maba adalah masa di mana lo bisa ngambil sebanyak-banyaknya peajaran dengan berbagai pemakluman. Hal ini membuat lo punya banyak kesempatan untuk mencoba hal baru tampa takut dijustifikasi karena "gatau apa-apa". Toh banyak yang melihat lo seperti sebuah kertas kosong yang ingin diisi (walaupun dalam kenyataannya kita tahu bahwa kertas itu gak kosong-kosong banget).
Salah satu pengalaman yang gue syukuri banget pas jadi maba adalah keikutsertaan gue dalam program magang di lembaga tingkat univ dan tingkat departemen. Dalam magang itu, sebenernya gue cuman jadi seonggok makhluk yang pengen tahu, tapi disambut dengan sangaaat hangat oleh tempat yang gue magangin. Bahkan gue ngerasa lebih banyak dikasih ilmu dan kehangatan dibadingin dengan bantuan yang gue berikan :') Ilmu dan koneksi itu pun berguna pas gue akhirnya menjalani semester dua di kampus, ketika gue memilih kontribusi di bidang yang sama dengan tempat gue magang. Jadi kalau kamu maba dan punya kesempatan magang (di UKM atau lembaga) saran gue:cobain aja!
Menjadi maba adalah masa-masa lo masih anget-anget dengan idealisme: bahwa mahasiswa harus begini dan begitu. Ya selama itu baik, kenapa enggak?
Menjadi maba adalah masa-masa lo boleh polos, dengan konsekuensi bahwa lingkungan lo punya kesempatan untuk mengisi kepolosan itu. Maka sebenenrya lo punya keleluasaan untuk meng-explore sebanyak mungkin sudut pandang dengan kebijaksanaan. Tapi menurut gue pribadi it's better kalau lo gak polos sih, karena itu membuat lo akan lebih nyaman menjadi diri sendiri.
WAKS, bagi gue jadi maba itu adalah petualangan yang seru dan penuh hikmah.
Jadi kalau kamu maba pesanku adalah: selamat menikmati!
Flamboyan
19 Juli 2016
Triana
No comments:
Post a Comment