Monday, November 21, 2016

HALLO NO #1


Halo warga Biologi! :)

Bagaimana kabarnya? Semoga kabar baik yaa

Ohiya, sudah tahukah kamu kalau salah satu Mahasiswa Biologi 2015 mencalonkan diri sebagai AI BPM 2017? Siapa ya? Siapa tuh?

kenalan yuk!

Perkenalkan Nama ku
Triana Kamelia Loeis
Mahasiswa Biologi 2015
Sedang mencalonkan diri sebagai Anggota Independen BPM dengan Nomor urut #1 

Masih belum tahu apa itu BPM? Atau bingung Anggota Independen itu ngapain aja?"
Video di atas bakal menjawab rasa penasaranmu 

Kenali juga aku lebih jauh
bit.ly/KenalTriana
Terimakasih! :)

#SATUuntukberSATU
#TR1ANAUHUY

***
Momen-momen ini lagi
Ketika diri ditempa
Diajak melesat 
Dalam rangkaian rencana-Nya 

:)

Se-ma-ngat!
-Triana

Wednesday, November 9, 2016

#prosa - Pada titik waktu

Sejak kecil ibu selalu mendidik saya untuk tidak jadi pengeluh.
Sesederhana menegur saya ketika mengkritik mereka di layar kaca dengan bicara "Kalau kamu di posisi dia, emangnya kamu bakal ngapain?"
Sesederhana membimbing saya untuk tidak menyalahkan siapapun sebelum diri saya sendiri.

Lalu kini, dunia kampus memang membuat jarak saya menjauh dari rumah
Membuat saya semakin menyebalkan karena lebih sering berada di kampus
Padahal saya anak terakhir yang mungkin paling bertanggung jawab menghangatkan rumah

Tapi ibu mendidik saya untuk tidak jadi pengeluh
Dan Ia memberikan keteladanan itu
Pada titik waktu
Kesederhanaan itu masih ia bangun dalam nasihatnya
"kalau kamu udah memilih sesuatu, kasih yang terbaik"

Pada titik waktu
Saya memang belum sesempurna itu
Tapi bu, semoga apa yang saya perjuangkan menjadi sebentuk usaha
Untuk menjadi bagian dari solusi
Seperti yang selalu kita rindukan dalam setiap percakapan penuh mimpi
 

Monday, November 7, 2016

#prosa - Masih mau tanya kenapa?

Kita hidup di zaman informasi dapat disunting siapa saja
Lalu dibagikan secara cuma-cuma
Agar supaya yang berkeperluan meraup suka

Kita hidup di zaman informasi dapat dibolak-balik
Tidak perlu diubah apa-apa
Bahkan tinggi-rendah nada, atau hilang satu-dua tanda baca
Dapat jadi senjata

Kita hidup di zaman banyak orang bilang begini:
"Itu ulah media massa"
"Itu salah yang meliput!"
"Bodoh, mereka yang gak paham beritanya!"

Lalu arang jadi bara
Bara jadi api
Api jadi suara
Suara menutup mata

Masih mau tanya kenapa?
Mungkin karena jujur bukan utama
Untuk diri yang sibuk terluka
Menua
Merenta
Menolak mati sia-sia
Tapi dalam putus asa

Saturday, November 5, 2016

Peduli lagi, peduli terus

Ada yang bilang

"Ayo peduli lingkungan, tega ngeliat 50 tahun lagi anak cucu kita harus hidup di tengah perubahan iklim?"

Ada yang bilang

"Ayo peduli sejarah, karena kita harus belajar dari sejarah!"

Ada yang bilang

"Ayo peduli politik! mau negrimu diobrak-abrik?"

Ada yang bilang

"Ayo peduli bencana di Negri A, mari kita bantu saudara kita di sana"

Lalu kamu termenung
Meringis
Mengaduh
Menunggu
Sesosok yang berkata

"Istirahatlah, badanmu punya hak untuk turut dipedulikan"

Teruntuk saudara-saudaraku yang senantiasa berjuang dalam sadar untuk menyadarkan :) Semoga kebaikanmu, pedulimu, keinginanmu menggerakan mereka, Allah balas dengan sebaik-baiknya balasan. Semoga dengannya Allah gerakan hati mereka, agar kita hidup dalam naungan ridha-Nya.

***
Itu hanya prolog
Di lingkungan perkuliahan ini, ajakan-ajakan 'peduli' semakin marak dimana-mana. Pernah suatu saat, hati iseng bertanya:

"buat apasih peduli? terus kalau udah peduli kenapa?"

Saat itu, kami tahu hati hanya pura-pura lugu. Bahayanya, tanya itu ada benarnya.

Seperti ketika kita turut peduli tapi bungkam saja. Atau saat kita bilang peduli tapi tidak bertindak apa-apa.

 Jargon "save our ocean" misalnya, yang di-aamiin kan dalam hati, namun pada eksekusinya gue masih langganan minuman botol plastik yang notabene mencemari laut :( 

saat argumentasi itu terangkat, hati jadi bimbang. katanya "iya ya Han, kenapa kita masih terus berusaha agar yang lain peduli?"

Lalu satu, dua, tiga. Seketika hati mengerti. 

Setidaknya di antara mereka yang "iya iya saja" ada yang ketika pulang ia mengingat apa isi ajakan peduli itu. Setidaknya diantara mereka yang "oke oke saja" ada yang pada akhirnya memilih untuk andil lebih. Setidaknya, mungkin bukan hari ini, tapi suatu hari nanti ada yang memilih berhenti bungkam dan berekspresi.

Tidak, tidak sia-sia saudariku.

Peduli lagi, peduli terus

Semoga suatu waktu, pedulimu kan jadi aksi yang membelenggu. Membelenggu masalah lalu, menerbitkan harapan baru.

Se-ma-ngat
-Triana