Friday, February 20, 2015

18

aku kini berumur delapan belas
satu garis dan 2 buah lingkaran.

dan hari ini hari ulang tahun katanya,
ketika posisi bumi sedang dalam tempat yang sama dengan hari kita lahir. meski tidak ada yang menjamin bahwa hal itu presisi.

istimewa?

buat ku iya. Bukan karena hari ini adalah hari 'lahir', dan karena semua orang menyanyikan lagu yang sama. Tapi karena stigma masyarakat yang menyenangi tanggal lahirlah, aku (baik secara terpaksa maupun sengaja) menjadikan hari ini berbeda.

Aku percaya setiap hari sebenarnya kita mengulang tahun. Dan umur biologis yang perlahan meluruh. Dan jatah waktu yang tak berhenti menyusut.

Dan langkah kaki yang entah membawa progresi atau regresi.

Tapi baiklah, aku dan kamu makhluk berdetak yang suka angka dan data, maka anggap saja catatan posisi bumi ini adalah waktu yang cukup menyenangkan untuk mereka ulang napak tilas cerita kita. Entah kamu siapa, dan tinggal di mana. Kalau kamu alien, aku ucapkan salam kenal.

***
Tujuh belas.

Umur yang sakral bagi orang-orang yang berkepentingan merayakannya. Bilangan umur yang istimewa mungkin, bagi mereka yang sudah menyiapkan gaun dan menyebarkan undangan. Bilangan umur yang istimewa mungkin, bagi mereka yang sudah siap mengarungi Kota Jakarta tapi belum jua punya SIM. Dan angka tujuh belas tidak perlu banyak berjuang untuk membuat orang bersuka ria, karena ia merupakan bukti konkret bahwa kini mereka pantas jadi WNI.

Lalu bagaimana dengan anda?

Tepatnya bagaimana dengan saya?

Tujuh belas yang saya alami bukan yang ada dalam kebanyakan film. Tapi banyak hal-hal menyenangkan yang terjadi, pun amarah, nestapa, harapan, cita, cinta, damai, juang, ragu, gelora, inten, dan lain-lain. Waktu-waktu terakhir bersama organisasi, waktu-waktu penuh cita bersama lingkaran yang penuh cinta, waktu-waktu pemanasan untuk momen dengan persaingan yang lebih 'panas', waktu-waktu di mana waktu terus-terusan dikomentarin "kok cepet banget?".

yaelah retorika banget gue.

Tapi sungguh, sekalem-kalemnya tahun kemarin berlalu, tetap ada banyak pelajaran yang gue bersyukur pernah diberi kekuatan untuk menghadapinya. Ya emang sih, aku mah apa atuh dibanding sama kakak, mas, ibu, bapak, kakek, nenek, yang sudah berkiprah di ranah kehidupan lebih lama. Tapi di tahun kemarin lah gue diajarin sama Yang Maha Pemberi Ilmu, bahwa gak semuanya baik-baik saja.

Ketika gue dihadapkan dengan politik tingkat dunia sekolah,
ketika gue dihadapkan dengan caang-caang,
ketika gue dihadapkan dengan intrik antar teman sejawat,
ketika gue dihadapkan dengan pilihan-pilihan jurusan
ketika gue dihadapkan dengan soal fisika yang luar biasa,
ketika gue dihadapkan dengan perasaan berlebihan,
ketika gue dihadapkan dengan gejolak batin,
ketika gue dihadapkan dengan rasa lelah dan air mata.

Mungkin, dunia orang-orang dewasa benar-benar akan menuntut lebih dari ini. Maka kita harus siap gais. 

Selamat datang deh buat kamu, umur baru. Kalau molusca ganti cangkang karena dia tumbuh besar, mungkin umur juga harus diganti karena waktu ku makin sempit. :') semoga sisa waktu ini bisa jadi lebih manfaat, dan barokah.

Ya Allah, berkahilah waktu yang kau pinjamkan pada kami.

-Triana

Monday, February 16, 2015

hambatan dalam belajar

Assalamu'alaikum

sesuai judulnya berarti bisa diitung ya pakai hambatan=V/I #yha

Lagi ujian praktek nih. Kebetulan dapet hukum ohm td pagi. Duile nyambung.

Btw, lagi ngantuk sekali belajar bio dan kim. terus tadi malah naro bantal di atas meja belajar. tidur. biasa dah biasa.

ngiseng ah nulis hambatan dalam belajar. supaya gak diulang lagi :( lah alesan ajasih supaya gak bosen belajar, ngeblog dulu #yha.

1. Buka laptop
Biasa dah, lagi belajar terus mau ngeliat file di e-mail. Buka email terus buka tab socmed. Yah yang ada lamaan main ask.fm dari pada buka email :(

2.Ngantuk
Biasanya kalau udah ngantuk suka cari-cari alesan kayak:

"bentar deh 10 menit tidur" *lalu bangun besok pagi*

#gagalbelajar

3. Buka HP
"Duh angkanya ribet, bentar dah pake kalkulator" *ambil hp* *lalu main hp*

4. Keluar dari zona belajar
"Duh haus" / "Duh mau ke toilet"/ "Yah buku catetannya di ruang TV" 

*lalu ke luar dari kamar*
*gak balik-balik*

Hua udah itu aja. Baru kepikiran itu. Maaf aku gak penting :( ku ngantuk tapi tadi udah bobo bentar ya di atas meja belajar jadi udah seger lagi #kokcurhat. ya sekalian ya udah lama gak nulis higienis gini kan, tuh aku kembali.

btw

Do'ain dong gais
lagi ujian praktek nih. Ku sudah kelas 12 jadi isi kalender ujian semua :) mending ya kalau isinya gajian semua. Gapapalah, beberapa bulan menuju mahasiswa biologi :) Aamiin!

HEHE
HE
H
-Hana

Tuesday, February 10, 2015

#prosa - Langit ruang tamu

Langit habis hujan dua hari
Lalu enyahlah awan
Hingga bintang terlihat ronanya

Maaf
Aku sudah lama tidak terima tamu
Hingga lupa cara menghidang
Dan cara untuk beramah tamah

Terakhir yang datang hanya mereka:
Sahabat dekat, saudara jauh, keluarga
Dan beberapa pembawa kuitansi
Yang cukup puas berdiri di depan pagar

Maaf
Aku sudah lama puas dengan hening
Hingga lupa rasa sepi
Atau justru aku lupa rasa ramai?

Maaf
Aku tidak bisa lagi banyak basa-basi
Bolehkah kamu pulang saja?
Bukan, bukan karena aku tidak suka tamu
Tapi langit di luar terlalu cerah
Untuk aku habiskan menerima mu di dalam

Datanglah kapan-kapan
Tidak, bukan menunggu cuaca buruk
Tapi datanglah kapan-kapan
Ketika aku siap membangun langit ku
Di ruang tamu