Sunday, February 28, 2010

cerpen: 3 inspirasi

3 Inspirasi

Namaku Prila Amelia, aku biasa dipanggil Amel sekarang ini, namun nama kecilku adalah Prila. Dan sore itu, aku duduk di bawah sebuah pohon teduh. Pohon yang penuh dengan sejuta kenanganku bersama Ana. Masih dapat jelas terlihat sebuah ukiran bertuliskan “Ana dan Prila” sebuah ukiran yang selalu menjadi semangat terbesarku dalam berprestasi. Aku begitu menyayangi Ana. Dia adalah orang ketiga paling menginspirasikanku setelah ibu dan ayahku. Dia adalah seoarang anak yang manis, pintar, dan tak pernah sekalipun menyakitiku. Dia punya cita-cita besar sejak ditinggal oleh ibunya yang seorang penulis, dia ingin menjadi penulis juga untuk melanjutkan apa yang ibunya impikan. Sungguh dialah sahabat terbaik dalam hidupku.

Namun kini aku telah kehilangan dirinya. Sejak umur 6 tahun kami harus berpisah. Ia pergi begitu saja disaat aku sedang dirawat di rumah sakit. Ayah pernah bilang, dia harus pindah ke Bandung bersama keluarganya. Sungguh aku tak pernah lagi bertemu Ana. Sering sekali ku coba untuk mencari informasi tentangnya. Namun tak ada hasil satupun yang ku dapat. Terlebih aku hanya tahu nama kecilnya, aku tak pernah tahu nama lengkapnya dan aku berharap dia bisa ku temukan lagi.

Dan kini, aku hanya dapat tersenyum melihat ukiran itu. Kini ditanganku ku pegang sebuah buku, sebuah buku dengan banyak rangkaian kata-kata indah. Jujur saja, buku inilah yang membuatku kini menjadi seorang penulis cilik terkenal. Buku itu penuh dengan inspirasi, membuatku tertawa lepas, dan telah menguras habis air mataku. Di depannya tertuliskan sebuah nama indah “Denialia Riani” orang ke empat yang menjadi inspirasiku. dan yang kau harus tahu, mungkin aku telah menamatkan buku ini berpuluh-puluh kali, namun inilah buku terindah yang pernah ku baca.

Baru setengah jalan ke baca buku itu. Tiba-tiba terdengar suara lembut dari seseorang yang tak asing bagiku. Dia adalah inspirasi pertamaku, ibu. Dia memanggilku lembut untuk kembali ke rumah. Aku hanya dapat menurut dan beranjak meninggalkan “pohon kenangan” dan berlalu pergi ke rumah.

Di rumah yang nyaman itu, aku mulai menyalakan komputerku. Berharap seorang sahabat mayaku online. Jujur saja aku mengenal sahabatku itu dari salah seorang teman sekelasku. Waktu itu ketika aku kehabisan ide menulis, teman sekelasku lalu mengenalkanku pada Sheira, seorang teman yang dengan senang hati mau berbagi ide. Dia telah menemani hariku dengan saling berbagi cerita lewat msn. Meskipun jarak antar kami jauh. Dia di Bandung, sedangkan aku di Jakarta. Aku mulai mengecek contacts msn ku. Dan dengan bahagia aku membaca sebuah tulisan “ Sheira-online” tanpa pikir panjang ku click nama tersebut. Dan aku mulai asyik bercerita padanya, dan diapun dengan antusias membalas tulisan-tulisan singkatku itu. Dan aku berkata dalam hati “dialah inspirasi ke limaku”.

1 jam sudah aku duduk di depan komputerku. Bercerita banyak kepada Sheira. Dan aku teringat sesuatu, mungkin saja Sheira tahu tentang Ana. Dengan pasti ku tanyakan pada Sheira mengenai Ana.

“Shei, kamu tahu Ana tidak, dia sahabat kecilku. Dia tinggal di Bandung.” Tanyaku pada Sheira.

“Ana? Haha aku tak pernah kenal dengan yang namanya Ana, namun itu nama kecilku.” Balasnya.

“ Nama kecilmu? Haha dulu nama kecilku prila.”

“ Prila? Haha namamu mengingatkanku kepada sahabat kecilku.”

“ Benarkah? Berarti kamu adalah Ana yang aku cari Shei. Kamu Ana yang bercita-cita menulis buku bukan?”

“ Iya, kamu Prila? Prila yang selalu menyemangatiku dulu?”

“ Ana kamu benar-benar Ana? Bukankah namamu Sheira?”

“ Prila, nama lengakapku sebenarnya Denialia Riani Sheirana.”

“ DENIALIA RIANI? Gak mungkin, dia itu penulis buku favoritku.”

“ Pril, mimpiku menulis buku sudah terwujud dan denialia itu namaku dan buku yang sering kau sebut itu buku karanganku Pril.”

“ Ana, aku tak percaya ini semua benar-benar nyata. Kau adalah Ana, kau adalah Denialia Riani, dan kau adalah Sheira.”

“ aku tak berbohong padamu Pril, aku juga bahagia dapat bertemu denganmu Pril :)”

Saat itu juga aku berlonjak gembira. 3 inspirasiku ternyata adalah satu “ Denialia Riani Sheirana” :)

2 comments:

  1. keyeeeen. . .
    nie crita sederhana tapi bagus beutd...
    aka mw dong diajari...:-D

    ReplyDelete
  2. halo apa kabar? btw ini cerpen kedua gue loh (terus kenapa deh?) halo ini KARIN bukan? kalau iya thanks ya rieen, kalau bukan Karin THANKS JUGA YEAY makasih atas pujiannya

    ReplyDelete