Monday, April 5, 2021

Self Reflection Jurnal #1: Intro

Assalamu'alaikum

Dalam kolom form registrasi atau obrolan-obrolan semiformal, aku seringkali bercerita bahwa hobiku adalah menulis. Biasanya aku sandingkan hobi tersebut dengan hobi lain, seperti membaca, menggambar, atau yang teranyar adalah mencuci piring. Kadang kala, di sesi berpikir, aku suka bertanya-tanya: "Apakah menulis benar-benar hobiku?". Pertanyaan ini muncul karena aku bisa memiliki jeda yang cukup lama dari satu karya ke karya lainnya (dan aku tidak apa-apa), aku bisa merasa beratt sekali untuk menulis satu buah artikel, aku seringkali lebih capek saat menyunting kata daripada mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain, dan aku gak pernah benar-benar menerbitkan tulisanku (selain di media sosial).. sebagaimana sebagian teman-teman sebaya ku yang menyatakan dirinya suka menulis.

Tapi setelah banyak argumen yang aku ajukan untuk menantang diriku sendiri, sesi berpikir lalu akan beralih ke topik-topik berikutnya. Dan dalam khidmatnya bercengkrama dengan pikiran, gak jarang aku berkomentar ringan "Ah pengen deh aku nulis tentang itu!". Oh, ternyata aku memang benar-benar suka (kepingin) menulis.

Tapi perjalanan tujuh bulan bekerja membuatku paham sesuatu:
Bisa jadi apa yang kita cinta tidak melulu terasa menyenangkan. Ya, kira-kira seperti ketika kita mencintai teman, orang tua, atau pasangan. Bukankah di satu titik pasti ada juga saat kita berkorban?

Tapi cinta membuat kita lebih mudah untuk bangkit dan beberes, lebih mudah untuk memaafkan, dan lebih mudah untuk mengajak kesulitan itu bergandengan tangan seraya berkata "yuk jalan lagi".

Selain itu, aku juga jadi lebih menerima. Bahwa mungkin rasa suka ku menulis memang bukan selalu untuk ku suratkan pada khalayak. Jika ditelisik, tulisan-tulisan blog, instagram, notes hp, atau surat cintaku pada mama, lebih banyak bercerita tentang perasaan ku, tentang isi kepala ku, atau tentang interpretasi ku atas hikmah sehari-hari. Aku suka menulis makna. Yap, sesuatu yang mungkin tidak sekeren prosa atau karangan fiksi saintifik. 

Maka mari kita rayakan kesukaanku dalam ruang yang ku bangun satu dekade lalu (Waw sudah tua kamu, blog ku). Here it is, serial self reflection journal ala aku! Jangan protes kalau aku nulis tentang makna belalang atau hikmah dari mencuci piring, karena bisa jadi itu yang ku mau :) 

Cheers!
-Triana

No comments:

Post a Comment