Halo namaku Punyi. Aku seorang penyu laut. Aku lahir di
daratan nusantara. Aku masih ingat, waktu itu aku menetas bersama 30 saudara ku
lainnya di sebuah sarang penyu di tepi pantai yang begitu indah. Pantai itu
berpasir putih dan halus, dengan lautan biru, dan nyanyian ombak yang mengajak
kami untuk menyelam ke dalamnya.
Kini, aku sedang dalam perjalanan menuju pantai tempat aku
dilahirkan, untuk membuat sarang dan bertelur di sana. Memang, sebagai penyu
kami tidak terbiasa untuk setia kepada tempat kelahiran kami, tapi kecantikan
pantai itu masih ada di dalam benakku dan seolah mengajak ku untuk kembali ke
sana.
Sebenarnya aku sudah berkelana jauh mengelilingi perairan
dunia. Namun kecantikan ribuan koral laut, serta ikan dan biota laut lainnya
yang bewarna-warni, membuat ku tak segan untuk kembali ke laut nusantara.
Terlebih aku dikejutkan dengan hadirnya makhluk-makhluk baru yang mempesona. Tubuhnya
bewarna-warni, dan begitu tipis sehingga dapat menggembung ketika terisi air
laut. Menurutku itu sejenis ubur-ubur, hanya saja warnanya lebih beragam. Ada yang biru, merah, putih, bahkan hitam. Terkadang bahkan ada
yang memiliki gambar di bagian tubuhnya. Aku juga tidak mengerti bagaimana
caranya mereka memiliki gambar, namun mungkinkah ini teknik yang juga digunakan
manusia daratan.. hem kalau tidak salah dengar namanya “tato”? Ah sungguh biota
laut yang begitu kreatif!
Hem kebetulan sekali, rasanya perutku lapar. Ah, aku ingin
menyantap makhluk bewarna bening itu! Itu pasti seekor ubur-ubur! 1..2..3..
HAP!
Uhuk..
Uhukk..
Aduh.. kenapa aku tersedak..
Uhuk..
Uhukk..
Tolong.. Uhuk.. To.. Uhuk..
Hua.. untung saja dapat tertelan. Ada apa ya? Kenapa rasa
ubur-ubur itu berbeda? Ah sudahlah lebih baik aku melanjutkan perjalanan saja.
Eh.. tapi kenapa ya tiba-tiba perutku rasanya sakit.. Aduh..
***
Seminggu kemudian
“Rani.. rani!”
“Ya Jo”
“Aku menemukan bangkai seekor penyu Ni! Hanyut bersama gelungan
ombak!”
“Bangkai penyu Jo?”
“Iya Ran, aku menemukan ini tergigit dimulutnya”
"Jo... inikan..?"
Lalu dalam hening senja, keduanya terdiam. Angin menyapu pantai. Membawa terbang pasir dan sampah yang memenuhi tubuhnya. Aneka warna yang memenuhi pantai kini sebagian hanyut dalam ombak. Lalu siklus berulang.
No comments:
Post a Comment