satu garis dan 2 buah lingkaran.
dan hari ini hari ulang tahun katanya,
ketika posisi bumi sedang dalam tempat yang sama dengan hari kita lahir. meski tidak ada yang menjamin bahwa hal itu presisi.
istimewa?
buat ku iya. Bukan karena hari ini adalah hari 'lahir', dan karena semua orang menyanyikan lagu yang sama. Tapi karena stigma masyarakat yang menyenangi tanggal lahirlah, aku (baik secara terpaksa maupun sengaja) menjadikan hari ini berbeda.
Aku percaya setiap hari sebenarnya kita mengulang tahun. Dan umur biologis yang perlahan meluruh. Dan jatah waktu yang tak berhenti menyusut.
Dan langkah kaki yang entah membawa progresi atau regresi.
Tapi baiklah, aku dan kamu makhluk berdetak yang suka angka dan data, maka anggap saja catatan posisi bumi ini adalah waktu yang cukup menyenangkan untuk mereka ulang napak tilas cerita kita. Entah kamu siapa, dan tinggal di mana. Kalau kamu alien, aku ucapkan salam kenal.
***
Tujuh belas.
Umur yang sakral bagi orang-orang yang berkepentingan merayakannya. Bilangan umur yang istimewa mungkin, bagi mereka yang sudah menyiapkan gaun dan menyebarkan undangan. Bilangan umur yang istimewa mungkin, bagi mereka yang sudah siap mengarungi Kota Jakarta tapi belum jua punya SIM. Dan angka tujuh belas tidak perlu banyak berjuang untuk membuat orang bersuka ria, karena ia merupakan bukti konkret bahwa kini mereka pantas jadi WNI.
Lalu bagaimana dengan anda?
Tepatnya bagaimana dengan saya?
Tujuh belas yang saya alami bukan yang ada dalam kebanyakan film. Tapi banyak hal-hal menyenangkan yang terjadi, pun amarah, nestapa, harapan, cita, cinta, damai, juang, ragu, gelora, inten, dan lain-lain. Waktu-waktu terakhir bersama organisasi, waktu-waktu penuh cita bersama lingkaran yang penuh cinta, waktu-waktu pemanasan untuk momen dengan persaingan yang lebih 'panas', waktu-waktu di mana waktu terus-terusan dikomentarin "kok cepet banget?".
yaelah retorika banget gue.
Tapi sungguh, sekalem-kalemnya tahun kemarin berlalu, tetap ada banyak pelajaran yang gue bersyukur pernah diberi kekuatan untuk menghadapinya. Ya emang sih, aku mah apa atuh dibanding sama kakak, mas, ibu, bapak, kakek, nenek, yang sudah berkiprah di ranah kehidupan lebih lama. Tapi di tahun kemarin lah gue diajarin sama Yang Maha Pemberi Ilmu, bahwa gak semuanya baik-baik saja.
Ketika gue dihadapkan dengan politik tingkat dunia sekolah,
ketika gue dihadapkan dengan caang-caang,
ketika gue dihadapkan dengan intrik antar teman sejawat,
ketika gue dihadapkan dengan pilihan-pilihan jurusan
ketika gue dihadapkan dengan soal fisika yang luar biasa,
ketika gue dihadapkan dengan perasaan berlebihan,
ketika gue dihadapkan dengan gejolak batin,
ketika gue dihadapkan dengan rasa lelah dan air mata.
Mungkin, dunia orang-orang dewasa benar-benar akan menuntut lebih dari ini. Maka kita harus siap gais.
Selamat datang deh buat kamu, umur baru. Kalau molusca ganti cangkang karena dia tumbuh besar, mungkin umur juga harus diganti karena waktu ku makin sempit. :') semoga sisa waktu ini bisa jadi lebih manfaat, dan barokah.
Ya Allah, berkahilah waktu yang kau pinjamkan pada kami.
-Triana