Wajah pucat yang pasi
Selimut sepi
Dalam sendiri
Pada purnama lalu
Ku coba ketuk
Berharap sahut
Butuh mu apa,
hai nona yang berdurja?
Segala ada
Dan dalam tatap sangsi
Kau berkata
"sikat geligi"
Purnama masih sama
Aku menyaksi mu
Dalam tenang
Hanya ada kamu
Dan sikat gigi
Dan senandung yang cita
Saat itu ku dengar
Pantulan cermin
Mengucap kasih
Dan lima menit
Telah mengabdi
Kini kamu kembali
No comments:
Post a Comment