Friday, May 16, 2014

"Nyonya, mari kita melangkah"

Bagi dunia mu yang hitam putih,
Pelangi hanyalah sebuah gradasi, dan tembok kosong adalah keindahan tersendiri.

Bagi dunia mu yang hitam putih,
Benar atau salah sudah begitu pasti, rasa hanya mampu memperkuat ilusi

Bagi dunia mu yang hitam putih,
Tak ada beda rutinitas dengan mimpi, toh waktu bergulir tanpa permisi

Tapi
Wahai nyonya dalam balutan hitam putih,
Bolehkah aku mengubah rima dalam deskripsi?
Bolehkah aku pura-pura tak sengaja menumpahkan butiran seri?

Sebelumnya, perkenalkan diri ku nyonya
Aku hanya seorang gadis muda yang membara
Mendamba dunia yang penuh warna
Diracuni cerita dongeng kala belia

Kita, aku dan nyonya bisa jadi hanya fiktif belaka
Tapi nyonya, bisa jadi dunia memang telah begitu berbeda

Izinkan aku bercerita, nyonya
Tentang beda dunia kita

Bagi dunia ku yang penuh warna,
Pelangi usai hujan adalah pesan gembira, dan tembok kosong menitip pesan: mari mengisi dunia dengan suka ria!

Bagi dunia ku yang penuh warna,
Perasaan adalah hal utama, dan hidup begitu indah berhias cinta

Bagi dunia ku yang penuh warna,
Mimpi adalah landasan cita, waktu adalah aliran air bagi para pengembara

Nyonya
Setidaknya dunia mu yang serba hitam putih telah mengajakku menjelajah jiwa
Menelaah hidup yang aku hidupi dan tentu ku rasa

Nyonya
Setidaknya dunia mu yang serba hitam putih telah mengajakku tertawa
Menertawakan hidup ku, hidup mu, hidup kita

Hidup mu yang sama saja
Hidup ku yang terbuai  fana

Nyonya
Ya, dunia kita bukan lagi buku mewarnai kosong anak umur tiga
Begini saja nyonya,
Meski umur ku begitu belia, aku tawarkan engkau untuk berbagi makna
Meski dalam hidup mu yang ku lihat hanya warna yang sama
Tapi mungkin ini yang harus ku timba, karena lekas waktu membawa dewasa, masa berbeda
Dan mungkin ini yang harus ku bagi bersama, karena aku takut kelak hati mu tak lagi peka

Kelak ku harap rima kita berubah,

Bagi dunia kita yang indah,
Hidup berjalan berhias pelangi hikmah, dan tembok kosong menitip resah

Bagi dunia kita yang indah,
Eksak membawa kepastian dalam "benar" dan "salah", selebihnya biarkan ia hadir dalam musyawarah atau ilmu yang absah

Bagi dunia kita yang indah,
Mimpi adalah medan jelajah, realita tak pantas dijajah, waktu bukan tempat menyerah

Bagi dunia kita yang indah,
Hitam putih dan warna tak saling membantah, menjadi beda yang tak saling mematah

Nyonya, mari kita melangkah.

-Triana

No comments:

Post a Comment