Thursday, March 10, 2011

energi positif

eaeaea judulnya keren deh.. oke bai han, pembukaan aja belom udah bilang keren. mari kita mulai. oke gue memang bukan mau ceramah. tapi gue agak prihatin ngeliat kelakuan kita-kita di masa ini. no, bukan berarti gue selalu benar sampe sepongah itu untuk ceramah. tapi gue merasa harus menulis ini demi diri kita, lingkungan, dan bangsa. karena kalau bukan kita, siapa yang akan bangun bangsa kita ke depannya? siapa? siapa? siapa? hem humbala. kebetulan dalam 2 hari ini gue mendapatkan referensi yang gue dapatkan secara gak sengaja untuk hal ini: bahwa kita sebagai penerus bangsa harus dapat menyalurkan energi positif untuk mewujudkan semua cita-cita, baik individu, kelompok, ataupun bangsa.
mungkin keliatan gampang. gue juga berfikir begitu waktu pertama kali diajarkan untuk menyalurkan energi positif. ya, memang gampang, tapi tidak dalam semua keadaan. ketika lingkungan memberikan energi positif, kita akan terbangun untuk turut ambil bagian dalam menyalurkan energi positif. tapi jika sebaliknya? inilah kesulitan yang justru harus kita hadapi, bukan malah mengesampingkan kewajiban yang kita anggap 'mudah'. bisa kita ambil contoh dengan bertengkar atau sekedar adu mulut. sebenarnya jika satu orang bersikap atau melakukan hal-hal negatif dan kita tanggapi dengan berlaku positif dan menyalurkan energi positif itu ke orang lain, gue rasa gak akan ada itu yang namanya bertengkar atau adu mulut, apalagi dengan kata-kata kasar. apasih yang ngebuat kita sampe harus bertengkar? apalagi untuk hal-hal kecil yang sebenarnya jika kita tidak memperburuk masalah dengan hal negatif, masalah itu akan selesai dengan sendirinya? yap, mungkin jawaban utamanya adalah perbedaan. nah, pernah gak sih kita berfikir bahwa perbedaan pendapat atau budaya adalah sesuatu yang harus dihargai, bukan untuk dijadikan akar permasalahan dan berujung pertengkaran. sekarang kita kaji ulang pelajaran PKn kita waktu sd. apa motto negri kita tercinta ini? yap "bhinneka tunggal ika", yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu, iyakan? lalu apa yang kita lakukan dengan perbedaan? bertengkar? main kata-kataan? main sindir? tidak, itu bukan mencerminkan perilaku manusia terpelajar. nah, sekarang selagi kita masih punya banyak waktu untuk berubah, dan selagi kita masih punya banyak energi positif yang bisa kita berikan kepada orang lain, mari kita bersama-sama berubah untuk kebaikan. berubah untuk mewujudkan semua cita-cita diri sendiri, lingkungan, dan bangsa.
sekali lagi, mungkin gue gak sesempurna itu juga untuk bisa langsung melaksanakan apa yang gue tulis sendiri. tapi proses yang akan membawa kita ke jalan yang lebih baik. ayo kita sama-sama berubah untuk kebaikan.

hananas

No comments:

Post a Comment