Apa yang Kamu Lakukan, Jika Kamu Kehilangan Separuh Diri Mu? (Lagi)
"Apa yang kamu lakukan, jika kamu kembali kehilangan separuh diri mu?", ujar ku dalam hati.
Tulisan selanjutnya adalah catatan dari percakapan intrapersonal ku.
***
Aku pernah kehilangan diriku berkali-kali. Tidak seperti kehilangan benda-benda yang sesaknya terkumpul di awal, kehilangan diri adalah proses yang panjang dan melelahkan. Bayangkan ketika diri mu biasanya berjalan dengan utuh, tetapi kemudian harus menopang keseluruhan beban dengan diri yang separuh?
"Tapi kalau kamu seringkali berhasil untuk menemukan dirimu kembali, seharusnya kamu sudah tahu kan caranya?"
Betul, bukan kah itu gunanya mengalami dan belajar?
"Iya betul, tapi terakhir kali aku mengalaminya, aku tak bisa memungkiri bahwa aku butuh dukungan eksternal."
Kami kemudian berpikir panjang, dan lagi-lagi menemukan jalan buntu. Bukankah dukungan eskternal adalah sesuatu di luar dari kontrol kami? Bagaimana jika semua manusia di bumi tidak ada yang peduli?
"Oke, aku jawab" ujar separuh hati ku. Berikut jawabannya:
Kalau kamu kembali kehilangan separuh dirimu.
Aku akan menemuimu di kolong meja.
Aku tahu kamu sedang duduk meringkuk dan menangis.
Di bawah kolong meja.
Aku akan duduk di sebelahmu.
Menggenggam tanganmu.
Bersandar di punggungmu.
Agar kamu perlahan bangkit dari tangismu (karena beban dari sandarku).
Ketika kamu bangkit,
Aku akan menatap wajahmu.
Menatap pipimu yang dilanangi air mata,
Dan matamu yang sembab.
Kamu akan menerima pelukanku,
yang barangkali kau terima dengan terpaksa.
Tapi aku akan memelukmu seerat-eratnya.
Agar kamu tahu, aku membutuhkan mu segitunya.
Kemudian aku akan duduk di sana.
Satu dua jam saja.
Untuk mendengar kamu menangis,
dan mendengar bisu di jeda tangismu.
Aku rela ikut tersayat.
Asal kamu janji,
Kamu akan pulang suatu saat.
Usai satu dua jam,
Aku akan pergi dari kolong meja.
Karena dirimu telah kehilangan separuh,
Maka aku harus tetap berfungsi dengan utuh.
Jika aku suatu hari kehilangan separuh diriku,
Aku akan biarkan ia meringkuk di kolong meja sementara waktu.
Dan jika tidak ada yang datang berkunjung,
at least, aku, si paruh yang lain, tahu di mana letak meja itu.
Comments
Post a Comment