3/11/2022
Bismillahirrahmanirrahim Di sesi Qur'an berapa jam lalu, tertegun ketika baca ayat yang menceritakan kisah Nabi Musa dan ibunya. Di masa yang mencekam, di mana Firaun memerintahkan bala tentaranya untuk membunuh semua bayi laki-laki, Ibunda Musa terpaksa 'melepas' Musa. Allah mengilhamkan beliau untuk menghanyutkan Musa di sungai Nil. Pas kepikiran tentang cerita tersebut, aku ngebayangin rasanya jadi Ibunda Nabi Musa. Betapa sedih harus melepaskan buah hatinya. Aku ngebayangin ketika lagi main sama anak temen ku aja, terkadang tumbuh kasih sayang yang ngebuat kita berat untuk berpisah.. padahal ini teh bukan anak saya. Maka pas merenungi kondisi Ibunda Nabi Musa, wah di benak ku "pasti berat banget ya". Tapi yang lebih 'menampar'-ku adalah bahwa beliau, Ibunda Nabi Musa, akhirnya melakukan apa yang Allah ilhamkan. Ia hanyutkan Nabi Musa AS. di sungai Nil. Padahal beliau enggak tahu apa yang akan terjadi setelahnya. Kalau kita memperhitungkan risiko dan ...