Posts

Showing posts from January, 2014

Pantaskan diabaikan? Atau bahkan terabaikan?

Sudahkah kamu menjadi pribadi yang rendah hati? Sudahkah kamu mencoba menjadi pribadi yang sabar? Sudahkah kamu berusaha mendengarkan orang lain? ***  “Allahuakbar Allahuakbar” Selama ini, aku mendapatkan pendidikan yang memadai. Salah satu yang ku pelajari dari lingkungan sekolah dan keluarga adalah bahwa Allah, Dzat yang maha pencipta adalah Yang Maha Besar. Aku memang tak perlu pergi jauh. Aku cukup melihat keluar pintu rumah. Ada batu, rumput, pagar, kursi rotan, meja kecil, kaca, kramik, tanaman, jalanan, bahkan langit serta matahari dan bintang gemintang yang ada menghiasnya. Bahkan aku cukup menengok sebentar dari layar ini untuk melihat kebesaran-Nya. Bahkan aku tak perlu menengok, diam pun aku dapat merasakannya. Bagaimana pula pikiran ini dapat ada tanpa-Nya? Sungguh Allah Maha Besar, seluruh semesta ada dalam kuasa-Nya. Sebaris kalimat tampil di layar televisi ku beberapa menit yang lalu “Waktunya Adzan Maghrib untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya” ...

#BerburuHikmah

Image
"Liburan ke mana aja Han?" "Wakatobi. Lewat internet." Assalamu'alaikum :) HIHI liburan kemaren memang banyak Hana habiskan untuk berduan aja sama internet. bertiga sama hp. berempat sama teh tarik. berbanyak sama pemain game online  yang lain. Tapi gak cuman itu doang kok :)) walaupun liburan ini gak ngural, tapi Alhamdulillah dikasih kesempatan untuk menikmati hijaunya tanaman Wilayah Bogor dan arus sungai Cisadane, dan mencicipi ilmu yang mejeng di Kota Tua. Sebelum gue mulai bercerita gue mau nge share  salah satu bait lirik lagu yang gue lagi dengerin: "Jika jatuh cinta itu buta Berdua kita akan tersesat Saling mencari di dalam gelap Kedua mata kita gelap Lalu hati kita gelap" -Efek Rumah Kaca, Jatuh Cinta Itu Biasa Saja Menurut gue ngena.   Kontrol diri?  ***  So, here we go! Jadi waktu itu Hana akhirnya dikasih kesempatan lagi ke kota tua. Bedanya ini bareng akhwat-akhwat super. Jurnal perjalanannya mungkin b...

#cerpen - Apa yang baru di tanggal satu?

1 Januari, Tahun baru katanya. Pagi yang lelap. Raga-raga yang masih bermalas-malasan di tanggal merah, dan atmosfer sisa asap semalam. Jalanan ibukota masih sepi dari manusia, namun ramai dengan sampah.  "Tadi malam ada pesta besar" katanya. "Lalu apa yang baru di tanggal satu? " Hati ku terguncang. Tanya yang menghampiri nampaknya selalu saja menohok. Walau raga ini lemas akibat tidak tidur dari semalam, dan kafein yang perlahan menggerogoti tubuh, namun nyatanya pesta semalam tak buahkan apa-apa selain kantuk. Ya, dan mungkin sedikit kekenyangan. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, aku memilih untuk menikmati malam tahun baru seperti layaknya orang normal. Begadang hingga larut malam, menonton kembang api di pusat kota, dan bergabung dalam keramaian. Berbeda dengan aku yang biasanya memilih untuk tidak peduli dengan tahun yang baru, kecuali sebersit rasa bahagia ketika membuka bungkusan kalender baru. Bagi aku yang dulu, tanggalan hanya ...